Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Alasan Orang Israel Menginginkan MasjidilAqso

Seorang wartawan Israel, Evinoam Par Joseph menulis satu makalah berjudul “Apa yang diinginkan dari Al-Quds ?” Ia mengatakan, jika anda bertanya kepadaku sebagai warga Al-Quds tentang kota ini, maka aku menjawabnya, tidak ada satu kota di dunia ini yang menyamai al-Quds. Tentu pernyataan ini diungkapkan Evinoam terhadap bangsa Arab. Ia bertanya-tanya apa yang diinginkan dari al-Quds?

Bertolak dari kenyataan bahwa kota inilah yang telah mengasuh bangsa Arab, melindungi dan membesarkannya. Mereka menghirup udara dan meminum air susunya. Maka disinilah letak semangat rasialis dan fanatisme dan suatu keyakinan saat ini bahwa al-Quds telah berakhir. Al-Quds saat ini sudah menjadi milik yahudi Israel, bukan orang Arab. Yang bisa dilakukan Bangsa Arab saat ini hanyalah mengklaim punya hak saja, serta bermimpi untuk bisa kembali ke sana.

Kemudian penulis Yahudi ini mengatakan, sesungguhnya orang-orang yang lari dari kewajiban militer dalam membela al-Quds, mereka adalah kelahiran bulan Juni 1967 yang telah melihat cahaya ketika pagar pemisah sekat-sekat di Al-Quds menghilang. Ia mengatakan, sesungguhnya mereka mendapatkan al-Quds sebagai satu kesatuan udara maupun penduduknya.

Ia mengatakan, tahun 1967 penduduk al-Quds terdiri dari 277.000 jiwa, 77.000 diantaranya adalah bangsa Israel dan sisanya yaitu, 200.000 jiwa adalah bangsa Arab. Setelah berlalu 20 tahun lebih, maka penduduk al-Quds meningkat jadi 432.000 jiwa. Jumlah pendudk yahudi meningkat jadi 311.000 jiwa. Sementara sisanya adalah bangsa Arab. Setelah melampaui jumlah bangsa Arab maka presentasi yahudi meningkat menjadi 72 % sementara bangsa Arab tetap dalam 28 % saja.


Penulis yang berbangga menjadi katurunan al-Quds merinci beberapa perubahan yang terjadi di al-Quds sebagai berikut :

1. Setelah Tel Aviv menjadi ibu kotaIsrael, maka hari ini al-Quds menjadi urat nadi perekonomian, social, dan spiritualisme bagi bangsa Israel bahkan bagi yahudi di seluruh dunia.

2. Ketika dibangunnya wilayah Ramat Ashkol di al-Quds tahun 1968, pemerintah Israel mengalami perpecahan antara para pendatang dan warga yang sudah menetap lama. Pertentangan terjadi pada masalah siapa yang berhak mendiami sejumlah apartment. Adapun saat ini harga apartment jauh melangit hingga 10 kali lipat sebelumnya yaitu setelah al-Quds menjadi satu kesatuan wilayah yang dinamakan, “Ramat Askul”. Saat ini disekitar al-Quds banyak ditemukan wilayah-wilayah permukiman yang didirkan dengan model terbaru menyesuaikan dengan kondisi khusus kota. Warga Israel kemudian tersedot ke sini dan membentuk wilayah permukiman baru diantaranya, Hajefat sajat, Zeivi Hatsareatetz dan Tel Perancis yang didirikan di sekitarnya 62.500 apartment.

Rencana Yahudisasi al-Quds

Salah besar, bila menyangka yang melakukan yahudiasi al-Quds adalah kepala Distrik Israel, Teddy Colic ataupun perdana meneri dan anggota parlemennya. Yang berperan dalam yahudisasi justru kelompok yahudi yang berlatar zionis radikal. Karena gerakan Zionisl mempunyai beberapa keistimewaan kewenangan yang berbeda-beda. Bahkan setiap kelompok mempunyai kekhasan tersendiri dalam merealisasikan rencana yahudisasi.

Gerakan Yahudi Hesedrot adalah kelompok yahudi yang dikenal dengan “Rakyat Permukiman” telah menyiapkan proposal pembangunan peningkatan penduduk al-Quds di Al-Quds sapanjang 25 tahun ke depan. Rencana ini sudah diproklamirkan secara resmi di depan penjara Al-Quds Raya. Rencana ini merupakan bentuk dukungan dan penyemangat bagi para tokoh Israel yang dikepalai Ir. Yose Naem untuk mengkaji dan merekomendasikan pengerjaannya secepat mungkin.

Proposal Hesetdrot ini mencakup perbatasan al-Quds hingga kota-kota arab yang berdampingan. Mungkin tidak ada bedanya dengan proposal-proposal yang lain dalam hal ini, yaitu berupa penggusuran tanah milik bangsa Arab yang berdampingan. Proposal ini mengusulkan perluasan al-Quds mulai dari sebelah utara hingga Beit Eil atau dari Ramallah sebelah utaranya hingga Kfar Etzion sebelah selatanya, sebelah selatan Bet Lehem dan dari Gerbang el-Wadi sebelah baratanya hingga Edumen Kesuvem di bagian timurnya, berdekatan dengan Jericho.

Akan tetapi yang terbaru dari proposal Hesetdrot ini adalah, keyakinan kelompok tersebut bahwa tidak mungkin bagi Israel dapat hidup berdampingan dengan bangsa Arab. Oleh karena itu permintaan pertama dari proposal tersebut adalah mengosongkan makam kaum muslimin di Ma’manillah terjajah yang terletak di jantung kota al-Quds, dengan dibangunnya pusat perdagangan dan hotel, untuk mengikis habis sisa-sisa kebudayaan Arab dan Islam dari wilayah tersebut.

Di samping itu proposal ini merekomendasikan untuk memberikan izin kepada kelompok Mormon agar dapat membangun sebuah Unversitas di tanah Arab yang telah digusur, tepatnya di wilayah Jabal Zaitun. Kelompok ini akan membantu menghilangkan identitas Arab yang masih tersisa di wilayah tersebut.

Mengorganisir Teroris dan Menghancurkan al-Aqsha

Proposal Hesetdrot menegaskan tentang kedudukan al-Quds sebagai wilayah Yahudi untuk selamanya. Klaim ini harus direalisasikan dengan berbagai cara, walaupun cara-cara tersebut dengan mengorganisir kelompok teroris untuk mengusir bangsa Arab al-Quds atau minimal dengan membuat perimbangan Arab di al-Quds semakin sedikit.

Proposal ini mengingatkan kita kepada kelompok gerilyawan rahasia yahudi yang mengklaim dirinya bukan dari kelompok agama, walaupun mereka sebagai pengikut agama yahudi. Mayoritas anggota kelompok ini terdiri dari para tentara Israel. Senjata dan bom yang mereka gunakan berasal dari militer Israel. Mereka mendapatkan senjata-senjata tersebut secara resmi bantuan dari militer pihak militer.

Sebelumnya berdasarkan harian Davar Israel melaporkan tentang kegiatan organisasi ini yang bertugas mendukung upaya yahudisasi di kota Al-Quds dengan berbagai cara apapun. Dalam operasinya mereka hanya berjalan kaki (infantry) dengan menenteng senjata.

Setelah diamati dan diadakan kajian melaui para anggotanya, terbukti bahwa kelompok ini berkeinginan untuk menghancurkan al-Aqsha dan Qubbah Sakhra. Saat ini mereka sedang menyiapkan upaya penghancuran al-Aqsha walau harus menggunakan pesawat tempur dari udara. Penemuan ini tidak mungkin dilewatkan begitu saja. Menghadapinya tidak bisa disamakan dengan penemuan lainya.

Dalam aksinya mereka menggunakan cara-cara criminal melalui sejumlah peledakan dan penganiayaan terhadap warga Arab.

Dua bulan sebelumnya salah seorang anggota kelompok ini tertangkap, setelah berupaya memasukan bahan-bahan peledak dan senjata ke pelataran al-Aqsha. Mereka yang selama ini melakukan peledakan dan penembakan terhadap warga di masjid-masjid Al-Quds.

Yang mengherankan adalah klaim dari pemerintah Israel yang menganggap kelompok tersebut adalah kelompok fanatisme agama saja. Seolah mereka mengatakan, apa yang dilakukan oleh kelompok ini bukan berawal dari ide politis nasional terhadap bangsa Arab. Karena kelompok ini terkenal dengan keagamaannya yang fanatic yang tidak mengenal kebebasan untuk memilih agama lain. Pemerintah Israel kemudian menegaskan bahwa kelompok ini berdiri sendiri secara social, tidak ada ikatan dengan masyarakat Israel secara umum. Keyakinan mereka juga tidak ada kaitannya dengan ideologi tertentu.

Namun setelah terbukti dari modus operandi mereka serta sifat khusus dari kelompok ini yang berbeda dengan masyarakat lainya secara sunguh-sungguh terbukti bahwa mereka punya hubungan khusus dan sangat kuat dengan Dinas Keamanan Israel yang membantu mereka secara ideologi dan financial dalam merealisasikan programnya.

Kalau kita angkat beberapa kasus kejahatan dari kelompok ini, semisal Alan Godeman, dengan menutup mata dari keterikatan mereka terhadap agama tertentu atau kejahatan mereka terhadap masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya, terutama Masjid al-Aqsha. Terbukti bahwa Alan Godeman yang membunuh seseorang di pelataran Qubbah Sakhra dan Yoel Lirnez yang telah ditangkap dan dikenakan hukuman kepada keduanya adalah rangkaian dari upaya mereka yang paling berbahaya. Yaitu menghancurkan al-Aqsha. Tujuan pokok kelompok ini membuat kita harus waspada. Keberhasilan mereka dalam tujuan ini merupakan lampu merah bagi kita.

Seperti kita ketahui, Masjid al-Aqsha adalah tempat yang paling suci bagi ratusan juta kaum muslimin. Tempat itu merupakan wilayah Haram ketiga dalam Islam dan bagi jutaan kaum muslimin yang berada di luar Arab seperti Asia dan Afrika atau bagian timur Eropa.

Dan kita tahu bahwa ratusan ribu bangsa yahudi tinggal di negara-negara Islam seperti di Maroko, Turki dan lainnya. Untuk itu kita harus mengambil ancang-ancang dari upaya permusuhan yang dilancarkan yahudi radikal. Mungkin akan mendorong kita untuk melakukan tindakan politik atau di tingkat eskalasi yang lebih berbahaya akibat tindakan kelompok yahudi dan rencananya.

Oleh karena itu kita minta semua pihak untuk melakukan kesungguhannya dalam menghadapi yahudi dan dalam melindungi tempat-tempat suci ummat. Semua upaya bisa kita lakukan untuk menjelaskan pada dunia tentang kelompok radikal yahudi ini hingga datangnya al-Masih Isa Alaihi Salam, untuk mengganti kelompok ini dengan manusia lainnya. Kelompok sangat berbahaya bagi dunia dan bagi manusia lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar